Cakrawala
Cinta
Pasti ada dari
kita yang pernah mendengar jikalau orang jatuh cinta, perutnya dipenuhi
kupu-kupu. Ini adalah analogi sebuah perasaan untuk menggambarkan keindahan
dari cinta. Memang setiap kita akan memiliki pemahaman cinta masing-masing.
Kita akan selalu berbeda bahkan dalam pemahaman mengenai cinta.
Sebagai
manusia maka harus kita akui bahwa kita dapat memiliki cinta. Namun cinta yang
kita miliki adalah Cinta Humanis atau seringkali cinta yang sangat
terbelenggu oleh nafsu (eros). Cinta yang berada di kedangkalan, cinta yang
mengemis perhatian, cinta yang egois, tidak membebaskan dan selalu ingin
terikat. Kita yang memiliki cinta yang demikian dapat dikatakan masih belajar
mencinta.
Sesungguhnya
cinta harus bisa dimaknai secara spirit, fisikal, feeling, esensi, logika.
Cinta pun melewati uji secara emosional, fisikal dan juga spiritual.
Beberapa
mengatakan cinta dimulai dnegan kebencian atau sebaliknya? Cinta dimulai dengan
pengampunan?
Maka tidak salah jika kemudian ada definisi cinta sejati.
Cinta
Sejati (Philea) selalu membebaskan, tidak mengekang, tidak
mengikat. Sama halnya dengan cinta yang Ilahi. Cinta sejati meski membebaskan
namun semu, masih memiliki batasan (mortality love).
Pernahkah
kita berpikir. Jika saja tidak ada cinta Ilahi? Dari mana semua ciptaan ini
ada?
Cinta
Ilahi (Agape) adalah cinta yang melampaui horizon manusia, tidak memiliki batas
dan cinta-Nya adalah sesuatu yang dapat menguasai apapun.
Soal
cinta dan kecintaannya. Biarlah cinta sendiri yang akan menjelaskan.
Royal
Plural
Komentar
Posting Komentar