Manusia dan Kekecewaannya
Manusia
yang merasa berhak atas segala sesuatunya di dunia ini rentan mendapat
kekecewaan. Kekayaan atau orang lain adalah miliknya, ketika itu hilang,
manusia kecewa. Misalnya merasa memiliki cinta, mendefinisikan cinta tidak sesederhana
orang-orang mengatakan bahwa cinta adalah sebuah perasaan. Cinta jauh lebih
kompleks dan rumit. Cinta pergi tanpa kejelasan sesederhana ia tumbuh dengan
ketidakjelasan.
Ada
banyak hal yang menjadi kekecewaan manusia dewasa ini, gagal dalam mendapatkan
pekerjaan yang diinginkan atau kampus yang diinginkan. Manusia mengalami
kecelakaan dan lain sebagainya, kehilangan keluarga atau kerabat yang dikasihi.
Dari awal, manusia ditakdirkan untuk kecewa. -The Devil Judge.
Nietzsche
juga mengungkapkan segala sesuatu yang dilakukan karena cinta selalu melampaui
apa yang jahat dan yang baik. Dalam tulisannya Nietzsche juga mengungkapkan
bahwa masa muda selalu diisi dengan kepalsuan dan kebohongan. Seringkali dipatahkan
oleh kekecewaan-kekecewaan oleh karena dirinya sendiri. Seringkali manusia
meragukan dirinya, karena pikiran yang hebat dan liar.[1]
Dalam
pengalaman seorang pencinta, cinta pada dasarnya membawa pada penderitaan. Atau
akankah dibenarkan jika cinta sebenarnya tidak membawa pada ketenangan jiwa sama
sekali? Ini sangat bergantung pada hakikat manusia yang selalu berekspektasi
terhadap sesuatu atau seseorang. Pencinta yang tidak yang menginginkan lebih
atau mengatakan dirinya sebagai pencinta tanpa harus memiliki, semuanya adalah
palsu, wahai kalian para pendusta! Hasrat manusia selalu menginginkan lebih.
Pertanyaan-pertanyaan yang memusingkan dalam persoalan
cinta biasanya tidak berdasar, sepenuhnya adalah isi pikiran setiap individu. Epictetus
juga menyampaikan bahwa manusia jauh lebih menderita dalam pikiran mereka
daripada kenyataan atau realitas sesungguhnya.
Sial, lagi-lagi harus mengalami
perasaan seperti ini. Seharusnya perasaan ini tumpul, jauh lebih baik memiliki
perasaan yang tumpul daripada perasaan sensitif seperti. Aku akan jauh lebih bersyukur
tidak memiliki perasaan. Seperti mau mati. Aku tidak bercanda, dadamu terasa
sakit, lisanmu tak terungkap, isi otakmu berkecamuk. Dan terjadi lagi, kamu
memaki dirimu sekali lagi.
Komentar
Posting Komentar